bakpti.unisma.ac.id. 3/02/2020. Universitas Islam Malang (Un- isma) sebagai perguruan tinggi besar, telah menjadi rujukan kampus-kampus lain. Tak terkecuali Institut Agama Islam Cipasung (IAIC) yang akan berguru dan mengadopsi manajemen 66 perguruan tinggi Unisma.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Rektor I, bidang akademik IAIC, Dr H Endang Solihin, saat berkunjungan ke Unisma, Sabtu (1/2). Menurutnya, Unisma layak untuk dijadikan rujukan, lantaran jauh lebih unggul dari perguruan tinggi Islam swasta lainnya. Kampus dari Cipasung ini pun membawa rombongan sekitar 600 mahasiswa serta dosen guna untuk mengadopsi berbagai hal positif di kampus kebanggaan NU ini.
“Kami ingin mempelajari berbagai keung- gulan dari Universitas Islam Malang. Terutama tentang manajemen pengelolaan perguruan tingginya,” ungkap Endang Solihin.
Diakui pula oleh Wakil Rektor I IAIC, jika dasar penyelenggaraan kultur antara kampus- nya dengan Unisma hampir sama. Namun per- guruan tinggi Islam pimpinan Prof Dr Maskuri Bakri MSi ini, ia anggap jauh lebih maju dalam pengelolaannya.
“Saya juga merasa tersanjung dengan sambutan dari pihak Unisma yang luar biasa ini,” tutur Endang Sholihin.
Kedua kampus ini memang memiliki tradisi yang mirip. Dengan senafas dalam berjuang di jalur yang sama. Yakni meningkatkan peradaban Islam di dunia. Mereka pun lantas mengikat kerjasama dengan menandatangani MoU. Prioritas kerjasamanya penelitian dan pertukaran SDM.
“Setelah MoU ini langsung dilanjutkan seminar dan kemudian nanti kerjasama akan ditindaklanjuti oleh prodi dan fakultas dalam berbagai bentuk kerjasama. Nanti bisa berupa pertukaran dosen, penelitian bersama dan pelatihan-pelatihan,” urai WR I IAIC.
Dalam kelahiran di periode yang sama, tapi sampai saat ini IAIC belum memiliki guru besar. Unisma sendiri hampir di tiap prodi telah me- nelorkan profesor. Padahal syarat untuk bisa menyelenggarakan program S2 dan S3 harus memiliki dosen berkualifikasi profesor. Guna hal tersebut kampus Cipasung ini mengadopsi tata kelola Universitas Islam Malang.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor I Prof Dr Junaedi Mistar PhD menuturkan, MoU ini seakan mempertemukan dua sudara besar.
Ia meyakini lewat kerjasama ini kejayaan Islam akan segera diraih jika silaturahmi ini terjalin dan dijaga dengan erat. (dah/dtm/hmsuim)
