Webinar FEB Unisma Malang, Wujudkan Integritas Profesi Lulusan

bakpti.unisma.ac.id, 25/07/20. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma Malang bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur Komisariat Malang Raya dengan tema Tata Kelola dan Upaya Mendeteksi Fraud di Indonesia, Sabtu (18/7).

Fraud atau kecurangan dalam suatu laporan keuangan riskan dan kerapkali terjadi, baik secara global maupun di Indonesia. Banyak skandal-skandal  akuntansi sebagai perwujudan praktik fraud Seringkali melemahkan tata kelola yang baik. Kondisi ini tentunya menjadi tantangan bagi auditor untuk membuktikan integritasnya, terlebih selama dunia menghadapi pandemi covid- 19 seperti saat ini.

Perusahaan dituntut untuk secara konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GCG) agar dapat bertahan di tengah pasar yang terdisrupsi. Hal itulah yang melandasi digelarnya webinar ini.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Webinar menghadirkan Akhmad Muslich (Alumni FEB Unisma sebagai Auditor Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian RI) dan Jaswadi SE, MSi, DBA Akt, CA, CPA (IAI Wilayah Jatim Komisariat Malang Raya dan KAP Hari Purnomo & Jaswadi).

Acara yang diprakarsai oleh Himaprodi Akuntansi FEB Unisma ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Islma Malang (Unisma) Nur Diana yang dalam sambutannya mengatakan bahwa Webinar ini merupakan kerjasama dengan IAI Komisariat Malangraya yaitu organisasi profesi akuntan yang bertujuan untuk mempersiapkan lulusan khususnya calon akuntan yang nantinya berprofesi sebagai auditor harus memahami peranannya dalam mewujudkan Good Corporate Governance (Tata Kelola yang baik).

Good Corporate Governance membutuhkan peranan berbagai pihak diantaraya kepentingan Direktur, Dewan Komisaris, Sistem Pengendalian Internal, High Quality Reporting (Laporan Keuangan berkualitas) dan tentunya ini membutuhkan peranan auditor baik auditor internal dan eksternal.

“Perwujudan Tata kelola yang baik diberbagai perusahaan maupun instansi pemerintah  seringkali  dihadapkan pada berbagai tantangan seperti praktik kecurangan (Fraud) yang ditunjukkan maraknya skandal akuntansi, rendahnya tingkat kepercayaan pada keandalan dan obyektivitas laporan keuangan oleh  pihak yang. Kasus skandal Enron, Worldcom, Kimia Fama, PT Garuda Indonesia dll. Untuk itulah peranan Auditor menjadi semakin penting,” ujarnya.

Sengaja kita datangkan para praktisi baik dari lingkungan sektor publik yaitu auditor Internal Kementan RI dan Auditor Eksternal KAP Hari Purnono & Jaswadi, agar semua persta webinar ini memahami bagaimana peran masing- masing auditor tersebut dalam mendeteksi Fraud  guna mewujudkan Tata kelola yang baik. Terlebih dimasa pandemi ini ada kebijakan Physical Distancing, apakah porofesi ini mampu menjalankan peranannya secara optimal dan di masa pandemi ini apakah semakin memicu praktik Fraud? Kita lihat jawabanya dari kedua prantisi ini,” jelas Diana mengakiri sambutannya.

Sementara itu  ketua (IAI) Ikatan Akuntan Indonesia Wilayah Jawa Timur Komisariat Malang Raya Dr. Pujihandayati SE, MM,Ak, CA,CMA, CIBA CRSR dalam sambutannya mengapresiasi webinar yang membahas Good Corporate Governance serta bagaimana mendeteksi Fraud.

“Dibeberapa program pemerintah sudah melakukan upaya- upaya pencegahan Fraud dengan  mendeteksinya mulai dari pengganggraan, alokasi  biaya perjalanan dinas bahkan saat ini yang lebih difokuskan semua pengeluaran modal dialihkan untuk penanganan covid. Jika ini tidak dikawal  kemungkinan besar memunculkan Fraud,” jelasnya.

Sementara itu Akhmad Muslikh SE., M.M dalam paparanya banyak menjabarkan peranan auditor internal dalam mencegah terjadinya Fraud di organisasi sektor publik yaitu Kementrian pertanian Republik Indonesia. Menurutnya  Fraud  bisa terjadi karena kesempatan, rasionalisasi dan motivasi. Muslich mengutip dari Gone Theory bahwa Fraud itu bisa terjadi karena kebutuhan, keserakahan, adanya celah, kesempatan dan pleuang terbuak untuk melakukan fraud.Bentuk-bentuknya bsia seperti penyimpangan aset, korupsi maupun pernyatan palsu.

Sedangkan Jaswadi selaku auditor Eksternal (Kantor Akuntan Publik hari Purnomo & Jaswadi ) yang sehari –harinya seringkali mengaudit Badan Layanan Umum ini menjabarkan beberapa curent isu diseputar pelaporan keuangan bahwa World Bank sebagai lembaga terpercaya Internasional akan digunakan rujukan oleh investor dan pengguna yang akan joint business dengan Indonesia kira-kira accounting dan auditing harus segera direkomendasikan rancangan undang-undang pelaporan keuangan dan sebuah undang undang komprehensif tentang akuntan publik. Namun sampai sekarang undang -undang pelaporan keuangan  masih belum diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id

Pada akhir sesi Nur Diana SE., M.Si. berharap kegiatan  webinar  yang ke 25 dapat memberikan  memberikan wawasan, inshigt dan penguatan kompetensi kepada calon lulusan  yang ingin berprofesi menjadi auditor  harus memperhatikan berbagai praktik kecurangan yang melanggar tatanan GCG. Sedini mungkin tatanan menjadi auditor yang kompeten, independen dan berintegritas harus kita kenalkan, dan bagaimana penerapan tata kelola perusahaan  berdasar prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan fairness.

“Sulitnya mewujudkan High Quality Reporting (laporan keuangan yang berkualitas), problem bisa saja terjadi dari  penyusunan laporan keuangan dan auditor yang  tidak menegakkan integritas, independensi dan obyektivitas dalam audit.Tak jarang fraud terjadi karena kerjasama antar penyusunan laporan keuangan dan rendahnya integritas auditor.

“Penting bagi perguruan tinggi untuk memperkuat karakter lulusan. Ini menjadi  tugas kami sebagai perguruan tinggi, pencetak calon akuntan yang harusnya mampu menegakkan komptensi teknis,  etika dan moral yang tinggi ” ungkapnya.

Hal ini, kata Diana menjadi fokus perguruan tinggi khususnya prodi Akuntansi FEB Unisma Malang mencetak lulusan  yang ingin menjadi auditor berkualitas kedepannya. ”Dari webinar ini kita banyak dapat insight, khususnya dari alumnus kita yang sekarang jadi auditor internal di Kementan dan praktisi yang masuk jajaran asosiasi profesi.Masukan ini akan kami jadikan rujukan dalam  melakukan perombakan kurikulum  Merdeka Belajar  yang saat ini sedang kami godok disamping kami tingkatkan infrastruktur  laboratorium, IT, ekspansi kerjasama dengan berbagai  mitra” jelas Diana. (*)

*)Tulisan asli berita ini dimuat timesindonesia.co.id (https://www.timesindonesia.co.id/read/news/286373/webinar-feb-unisma-malang-wujudkan-integritas-profesi-lulusan)

Edisi 25 Juli 2020

 

You may also like...

Popular Posts