bakpti.unisma.ac.id, 16/02/2020. Secara umum, di berbagai lapisan masyarakat masih demikian kuat bersemainya “kekerasan” sebagai instrumen supremasi rule of game yang tentu saja jelas-jelas salah atau “keblingernya”.  Suatu komunitas gampang menkomoditi dan menyemaikan kekerasan sebagai bagian dari konsekuensi logis dalam bangunan sistem yang diwajibkan untuk dipatuhi, meski hal itu kemudian menyerempet dan mereduksi hak-hak sesama manusia.

Selengkapnya silahkan…

https://malang-post.com/berita/detail/kekerasan-akademik–vs-kampus-merdeka