bakpti.unisma.ac.id, 16/10/20. Jakarta: Universitas Islam Malang (Unisma) memastikan telah menerapkan Kampus Merdeka sebagaimana arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Program ini terimplementasikan dalam empat join program.
Pertama, yakni magang. Sekitar 1.000 mahasiswa Unisma yang melakukan magang. Baik itu di dalam negeri, maupun di luar negeri.
“Ini menunjukkan konsep out of the box. Banyak mahasiswa Unisma di beberapa perusahaan dan perguruan tinggi luar negeri,” kata Rektor Unisma H. Maskuri dalam Webinar Medcom.id dan Unisma bertajuk ‘Menjadi Unggul untuk Indonesia Maju’, Jumat, 16 Oktober 2020.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id
Kemudian, join riset. Maskuri mengatakan, join riset bisa dilakukan antarmahassiwa di dalam maupun luar negeri. Unisma telah menjalankan kerja sama dengan beberapa negara, seperti Rusia, Taiwan, Thailand, dan Jepang.
“Beberapa negara tetangga juga. Join riset sudah kita lakukan antar mahasiswa. Misalnya lewat skema tugas akhir,” ujarnya.
Program selanjutnya, yakni pertukaran mahasiswa. Unisma mengirim sebanyak 125 mahasiswa mengikuti berbagai macam program pertukaran mahasiswa, short course dan program internship.
“Pertukaran mahasiswa ini menjadikan mahasiswa percaya diri mengembangkan diri,” ungkapnya.
Kemudian, studi projek independen. Mahasiswa dapat mngembangkan proyek berdasarkan topik sosial khusus. Maskuri mengatakan, Unisma memiliki Rumah Kreatif Mahasiswa. Ini merupakan salah satu media yang didukung penuh oleh Unisma.
“Setahun anggarannya Rp2 miliar. Untuk berkompetisi di antara mahasiswa, dia bisa berpartner, konsep ini mendorong mahasiswa memiiki indpendensi,” jelasnya.
*)Tulisan Asli di muat di https://www.medcom.id/pendidikan/news-pendidikan/ob33v5yb-kampus-merdeka-ala-unisma
Edisi Jum’at, 16 Oktober 2020