Rektor Unisma Malang Prof Dr. H. Maskuri, M.Si bersama Pengurus Yayasan Bidang SDM dan Keagamaan didampingi segenap Wakil Rektor menyerahkan 3 ekor kambing kepada Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin.
bakpti.unisma.ac.id, 11/08/20. Unisma Malang kembali menggelar bakti sosial sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap pesantren di Kabupaten Malang.
Kali inu baksos di pusatkan di Pesantren Rakyat Al Amin Sumberpucung, Kabupaten Malang, Minggu (9/8).
Rektor Universitas Islam Malang Prof Dr. H. Maskuri, M.Si bersama Pengurus Yayasan Bidang SDM dan Keagamaan didampingi segenap Wakil Rektor menyerahkan 3 ekor kambing dan sejumlah dana pengembangan kepada Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin.
Pengasuh Pesantren Rakyat Al-Amin, KH. Abdullah SAM, S.Psi dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Unisma dan sedikit memperkenalkan kegiatan yang ada di pesantren rakyat ini serta berharap adanya keberlanjutan dari kerjasama ini.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id
“Kami menyebut pesantren ini pesantren rakyat. Karena pada dasarnya pendidikan itu dapat berasal dari mana saja, tidak melulu dari mengaji kitab kuning, pelajaran agama, dan hal akademik lainnya. Melainkan pendidikan dari berbagai hal yang ada di sekitar masyarakat,” ujarnya.
Menurut Rektor Unisma Prof Dr. H. Maskuri, M.Si., pesantren rakyat ini merupakan pesantren post modern, lebih modern dari pesantren modern.
“Di Pesantren ini santri tidak sekadar mempelajari ilmu agama, namun juga mempelajari ilmu bermasyarakat. Hal ini penting agar santri memiliki kompetensi yang bermacam-macam,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Rektor Unisma juga menyebutkan jika kebijakan merdeka Mendikbud RI Nadiem Makarim baru muncul di akhir tahun 2019 tapi di pesantren sudah melakukan konsep merdeka belajar sejak tahun 2008.
“Untuk itu santri Pesantren sebaiknya jangan berkecil hati, karena pasti akan menjadi pemimpin-pemimpin besar pada masanya,” ujar Rektor Unisma.
Rektor Unisma, Prof. Maskuri pun memiliki keyakinan, jika pesantren rakyat dikembangkan sesuai konsep al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Yang berarti memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil tradisi baru yang lebih baik, tentu saja akan bisa mengikuti dinamika dan perkembangan zaman.
“Tidak lagi akan tertinggal karena disinilah terbangunnya militansi pemimpin masa depan,” kata Rektor Unisma Malang. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA KUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Tulisan Asli di muat di https://www.timesindonesia.co.id/
(https://www.timesindonesia.co.id/read/news/290240/peduli-sesama-unisma-malang-baksos-di-pesantren-rakyat-al-amin)
Edisi 11 Agustus 2020