Tangkal Radikalisme, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma Malang Gelar Studium Generale

unisma.ac.id, 17/12/19, FEB Unisma Malang menggelar Studium Generale yang bertajuk “Membangun Nilai-Nilai Kepemimpinan Berbasis Pancasila dalam menangkal Radikalisme”. Acara ini mengundang narasumber Prof. Dr. Hariono, M.Pd selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia (BPIP RI).

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unisma Nur Diana, SE., M.Si mengatakan bahwa kegiatan Studium Generale ini merupakan opening kegiatan Latihan Kepemimpinan Manajemen (LKMM) 2019 yang diselenggarakn oleh FEB dalam rangka menperkuat softkill mahasiswa agar tumbuh jiwa leadership sebagai mana visi dan misi FEB Unisma.

Acara dikemas dalam 2 skema yaitu Kegiatan Studium Generale yang terselenggara di kampus Universitas Islam Malang dan Kegiatan pemantapan wawasan kebangsaan, analisis sosial, keorganisasian, kedisiplinan, dan lain-lain yang diselenggarakan di Dodikjur Ringdam V Brawijaya.

“Pada Studium Generale ini sengaja kami mendatangkan pakar Prof. Hariono selaku Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia agar dapat memberikan wawasan dan motivasi bagi mahasiswa FEB Unisma untuk menumbuhkembangkan jiwa kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila di kalangan mahasiswa yang beridelogi Pancasila, yaitu leadership yang berasas, berjiwa, dan beramal Pancasila. Sebagai keterpaduan antara penguasaan nilai-nilai luhur yang berakar pada budaya Nusantara dengan penguasaan nilai-nilai kemajuan universal,” paparnya.

Sedangkan Prof. Drs. Junaidi Mistar, Ph.D (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama UNISMA) yang berkesempatan untuk membuka acara tersebut menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Prof. Dr. Hariono, M.Pd yang berkesempatan untuk memberikan materi pada acara tersebut.

Ia juga menyampaikan bahwa Tema Studium Generale ini sangat bagus dan mengena dengan problem yang dihadapi negara yang saat ini gencar menangkal radikalisme. Saat prioritas utama negara Indonesia adalah menciptakan SDM unggul, hal ini bisa dimulai dengan membina kepemimpinan sejak dini di mahasiswa.

Dalam paparannya Prof.Dr. Hariono, M.Pd banyak memberikan ulasan bahwa bangsa yang baik berasal dari kepemimpinan baik, sedangkan bangsa yang buruk berasal dari kepemimpinan yang buruk.

Peran mahasiswa dalam menggerakkan negara sudah terjadi sejak gerakan mahasiswa stovia tahun 1908, gerakan sumpah pemuda tahun 1928, gerakan 1966 yang terkenal dengan angkatan 1966 , dan gerakan 1998 yang terkenal dengan gerakan reformasi. Semua gerakan ini digerakkan oleh Pemuda.

“Sayangnya era reformasi malah menghilangkan peran Pancasila, kesadaran kolektif kosong dari Pancasila,” jelasnya.

Saat ini, banyak salah satunya memasukkan ideologi agama sebagai selimut. Pancasila digunakan untuk mengatur warga negara yang hidup dan tinggal di Indonesia bukan warga negara lain. Untuk itulah kita sadar bahwa betapa pentingnya Pancasila dalan sendi- sendi kehidupan bernegara.

“Pancasila dibuat oleh pendiri bangsa untuk mengatur warga negara indonesia bukan untuk mengatur umat beragama. Nilai-nilai Pancasila harus tumbuh dan berkembang dalam kehidupan warga negara yang tinggal di Indonesia. Warga negara di Indonesia terdiri dari berbagai agama oleh karena itu dalam membangun kepemimpinan harus menanamkan nilai-nilai Pancasila diantaranya pemimpin harus disiplin, memiliki sintesa dan kreativitas menjadi pemimpin respect thingking terhadap orang lain serta memiliki moral thingking. Inilah ciri-ciri kepemimpinan Pancasila,” imbuhnya.

Mahasiswa FEB Unisma Malang sahat antusias mengikuti Stadium Generale yang membahas Pancasila ini. (lsh/tmi/hmsuim)

You may also like...

Popular Posts