Era New Normal, FEB UNISMA Gelar Seminar Internasional Strategi Keuangan Syariah Indonesia Malaysia

bakpti.unisma.ac.id, Pandemi Covid-19 yang melanda dunia membuat para pelaku usaha harus beradaptasi dan membuat strategi untuk bertahan ditengah kondisi perekonomian menjadi tak menentu. Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Islam Malang (UNISMA) merasa terpanggil mencari solusi bangsa dengan menyelenggarakan Webinar Internasional dengan Topik Islamic Finance Strategy ini Covid 19 Pandemy Era.

Dekan FEB UNISMA, Nur Diana SE Msi, dalam sambutannya membeberkan mengenai tujuan kegiatan seminar internasional ini. Tak lain untuk memberikan literasi kepada masyarakat terhadap ekonomi dan keuangan syariah yang harus semakin inovatif, mengikuti perkembangan teknologi dan dinamis meskipun tetap mengutamakan prinsip dalam ekonomi dan keuangan syariah. Ini sejalan dengan visi dan misi Fakultas besar ini.

“Dampak pandemi ini tidak luput juga sektor Islamic Finance. Diantaranya perbankan syariah, pasar modal syariah, hingga industri keuangan nonbank syariah. Untuk itulah seminar ini diselenggarakan, agar mendapatkan informasi dari para praktisi dan peneliti dari Indonesia maupun Malaysia. Kami sengaja mengundang mereka melalui Webinar untuk mendengarkan Current Issue diseputar sektor Islamic Finance di masa Pandemi,” ungkap Nur Diana.

Seminar internasional dipandu oleh Harun Alrasyid PhD di Gedung Yayasan UNISMA lantai 4, Senin (15/06/2020), dengan menghadirkan empat narasumber sekaligus dari Indonesia dan Malaysia, yaitu Dr.Sutan Emir Hidayat yang merupakan Direktur Edukasi dan Riset Komite Nasional Keuangan Ekonomi Syariah, dan Suhendar SE, Ak, MSi, CA selaku Group Head Corporate Transformation Bank Syariah Mandir. Serta Associate Professor Dr.Habbeebullah Zakariyah yang merupakan Head of Study Program International Islamic University Malaysia. Tidak ketinggalan Dr. Mohd Ikhwan bin Abdul Aziz dari Universiti Malaysia Kelantan, Malaysia.


INFORMASI SEPUTAR UNISMA MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Dalam paparannya Sutan Emir Hidayat, Direktur Bidang Pendidikan & Riset Kominte Nasional Ekonomi ini menjelaskan bahwa kebijakan Social Distancing yang membatasi pergerakan dan aktifitas ekonomi, menimbulkan kelompok masyarakat miskin baru. Dalam mengatasi pandemi ini pemerintah sendiri telah menerapkan sejumlah kebijakan, namun perlu ada dukungan dari masyarakat. Bentuk dukungan masyarakat ini dengan cara mengoptimalkan peran instrumen keuangan sosial Islam dalam bentuk zakat, Infak atau sedekah dan wakaf.

Sedangkan Head of Group Corporate Transformation Bank Syariah Mandiri, Suhendar menjabarkan beberapa strategi yang dilakukan oleh BSM dalam mengadaptasi perubahan yang terjadi akibat Covid-19. Diantara perubahan yang menonjol adalah digitalisasi produk dan layanan, mulai dari pembukaan rekening hingga pembayaran dana sosial. Berdasarkan fakta, selama masa pandemi tercatat ada peningkatan dalam jumlah dana sosial yang dihimpun oleh BSM. Dana tersebut kemudian disalurkan kepada LAZ BSM untuk mndukung program keumatan dan juga masyarakat terdampak.

Pengalaman di Malaysia terkait strategi Islamic Finance diungkapkan oleh Associated Prof Dr Habeebullah Zakariyah yang menjelaskan kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah negeri Jiran dalam mengatasi dampak ekonomi. Salah satunya adalah pemberian paket kebijakan ekonomi untuk mendorong perekonomian khususnya sektor UMKM yang langsung terdampak dari kebijakan pembatasan sosial serta memberikan moratorium selama 6 bulan bagi personal loan. Selain itu ia juga menyinggung peran lembaga zakat di Malaysia dalam mememenuhi kebutuhan masyarakat yang terdampak Covid-19.

INFORMASI PENDAFTARAN MAHASISWA BARU MENGUNJUNGI  pmb.unisma.ac.id

Lain halnya Mohd Ikhwan bin Aziz yang menyampaikan Covid-19 telah mengkoreksi beberapa bidang kehidupan, dan mengarahkan bahwa pengembangan Digital Skill yang mutlak dilakukan. Termasuk dalam operasional industri keuangan syariah. Digitalisasi produk dan layanan menjadi fokus utama yang harus diprioritaskan oleh industri keuangan syariah.

Acara yang berlangsung menarik dikuti sekitar 900 partisipan dari media Zoom, Youtube dan Facebook. Banyak pertanyaan dari partisipan kepada narasumber yang dijawab tuntas terkait implementasi nyata peran islamic Finance di kedua negara. Closing Speech oleh Dekan FEB UNISMA berterima kasih kepada seluruh Speaker, Organizing Commite, pimpinan Fakultas ini, dan partisipan. Nur Diana berharap kerjasama empat  institusi terjalin erat dalam kegiatan seminar internasional lainnya dan terus berlanjut dalam.rangka implementasi program  Kampus Merdeka.

*)Tulisan asli berita ini dimuat di duta.co

Edisi 16 Juni 2020

You may also like...

Popular Posts