Komisaris Utama PT. PELNI Beri Kuliah Tamu Di Universitas Islam Malang

Rencana pemerintah yang memindahkan ibu kota dari Jakarta ke Pulau Kalimantan (Penajam Paser Utara) disinggung oleh Dr H. Ali Maskur Musa, M.Si, M.Hum ketika memberikan kuliah tamu di Universitas Islam Malang (Unisma), hari ini (13/1).

“Pemindahan Ibu kota ke Kalimantan (Penajam Paser Utara), bisa menjadi salah satu cara untuk membagi agar yang kaya tidak saja di Pulau Jawa. Tapi daerah-daerah lain juga,” kata Ali di depan ratusan audience yang terdiri dari para mahasiswa Satra 1 dan pascasarjana, juga para dosen Unisma Hall KH Abdurrahman Wahid , Gedung Ali bin Abi Thalib, Lantai 7.

Kuliah tamu yang dihelat Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) dan Magister Ilmu Administrasi (MIA) Program Pascasarjana Universitas Islam Malang itu mengangkat tema “Optimalisasi Keuangan Daerah dan Administrasi Pemerintahan yang Efisien dan Inovatif”. Ali menjelaskan, ada beberapa tantangan besar saat ini untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Di antaranya adalah, mengatasi kemiskinan, meningkatkan produktivitas, meningkatkan daya saing, mengurangi ketimpangan, tata kelola yang baik, serta institusi yang bersih dan berjalan efektif. “Sampai hari ini, ketimpangan antar kawasan masih tinggi,” ujar mantan anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2009 – 2014 ini.

Komisaris Utama PT Pelni ini lantas memaparkan, saat ini di Pulau Jawa angka kemiskinannya hanya 10,1 persen, dan ini menyumbang pendapatan negara sebanyak 57 persen terhadap PDB. Paling banyak melalui industri pengolahan, perdagangan dan konstruksi. Kondisi hal ini sangat berbeda dengan di Pulau Kalimantan. Di wilayah ini yang sumber penghasilannya kebanyakan dari pertambangan, industri dan pertanian, hanya menyumbang 5,7 persen terhadap PDB.

Pada kesempatan itu, Ali juga membeberkan seluk-beluk keuangan negara. Termasuk mengupas beberapa regulasi yang mengatur tentang keuangan negara. Misalnya, dia menjelaskan tentang UU No 17 tahun 2003. Dimana regulasi itu mengatur tentang pengertian dan ruang lingkup keuangan negara. Yakni, mencakup objek, subyek, proses, dan tujuan. Selain menjelaskan tentang keuangan daerah, Ali juga menerangkan tentang dana desa dan alur dana ke daerah.

“Pak Ali sangat tepat menjelaskan tentang keuangan negara. Selain pernah menjadi anggota BPK, beliau juga mempunyai pengalaman di lapangan yang sangat mumpuni,” kata Dekan FIA Unisma, Dr Hj. Rini Kurniati, M.Si. (rdrm/nvn1/hmsofuim)

You may also like...

Popular Posts