unisma.ac.id, 25/11/2019, Universitas Islam Malang (Unisma) menyelenggarkan seminar kesiapsiagaan bencana. Dengan melibatkan mahasiswa kaum mileneal. Diharapkan mahasiswa dapat menyebarkan informasi positif hingga mengurangi jumlah korban bencana.
Rektor Unisma Prof Dr H Maskuri Bakri MSi mengatakan negara kita masuk di kawasan garis Khatulistiwa yang rawan bencana. Terutama bencana gempa bumi dan Tsunami. Maka dengan menggelar seminar bertajuk ‘Geologi Kesiapsiagaan Bencana Gempa dan Tsunami’, diharapkan mahasiswa dapat dijadikan ujung tombak untuk menjaga lingkungan dan mengurangi resiko bencana.
“Ini merupakan momen strategis untuk menghimpun berbagai aspek kehidupan manusia. Sebagai hamba Allah di muka bumi yang harus melestarikan alam dan memanfaatkan alam di sekitar kita. Dan bidang kemanusiaan memang menjadi concern dari Unisma,” ungkap Prof Maskuri, Senin (25/11).
Seminar ini sendiri bekerjasama dengan Yayasan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Bahkan kampus kebanggaan NU ini akan menyelenggarakan konferensi perdamaian dunia, yang terbesar di Asia. Gawe besar ini merupakan kolaborasi antara pengurus besar Nahdlatul Ulama dengan Vatikan.
“NU merupakan ujung tombak toleransi dan sikap moderat, guna memujudkan perdamaian dunia. Dan Unisma sebagai perguruan tinggi Nahdlatul Ulama meneguhkan sikap ini,” ucap Prof Maskuri.
Seminar dihadiri 600 mahasiswa ini, hadir pula dari Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Malang, Dr Daryono SSi MSi. Ia menuturkan ada beberapa hal paradigma baru dalam memandang bencana. Pertama memahamai resiko bencana, yang kedua tata kelolah resikonya. Ke tiga, bangun investasi dengan memperkuat bangunan, dan yang ke empat kesiapsiagaan dengan latihan simulasi serta evakuasi bencana.
“Dengan simulasi latihan evakuasi bencana, maka akan menguatkan insting untuk menyelamatkan diri,” ungkap Daryono.
Pihak BMKG juga menginformasikan tentang segala pernik bencana yang sudah dirilis di Aplikasi ina Risk. Aplikasi ini banyak memberikan arahan tentang apa yang mesti dilakukan sebelum, sedang, dan setelah Tsunami.(dah/dtm/hmsuim)